Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desaku Purwakarta
Rp. 0
Keranjang masih kosong.

Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Artikel Terpopuler

MENGGODA, UMKM HADIRKAN CEMILAN ANTI RIBET YANG RASANYA GURIH, MANIS, DAN RENYAH. BURUAN COBAIN!!

Selalu ada kebahagiaan dalam mencicipi cemilan lezat, dan kali ini, UMKM lokal kita telah menghadirkan beberapa cemilan klasik yang tidak hanya menggoda selera, tetapi juga mendukung pengusaha kecil. Di tengah-tengah Purwakarta, sale pisang dan keripik pisang buatan UMKM telah mencuri perhatian para pecinta kuliner. Menawarkan Kelezatan Asli Dengan bahan-bahan berkualitas dan rasa otentik, sale pisang yang ditawarkan oleh UMKM lokal ini telah menjadi pilihan favorit bagi penduduk setempat. Terbuat dari pisang segar yang dipilih secara selektif, setiap gigitan sale pisang ini adalah perpaduan sempurna antara manis dan gurih. Selain sale pisang, keripik pisang juga menjadi daya tarik. Dengan teknik penggorengan yang tepat, UMKM ini menghasilkan keripik pisang yang renyah di luar dan lembut di dalam. Ini adalah camilan yang sempurna untuk dinikmati kapan saja. Dukungan untuk Pengusaha Kecil Tidak hanya menyajikan cemilan lezat, UMKM ini juga memberikan dukungan berarti kepada para pengusaha kecil di daerah ini. Dengan membeli produk mereka, Anda turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat komunitas. Kunjungi dan Dukung! Jika Anda ingin mencicipi sale pisang dan keripik pisang berkualitas tinggi sambil mendukung usaha kecil di komunitas Anda, jangan ragu untuk mengunjungi UMKM ini. Mereka berlokasi di Desa Tanjungsari, Kabupaten Purwakarta, dan setiap kunjungan Anda adalah langkah kecil untuk memajukan wirausaha lokal. Namun jika Anda berada diluar Purwakarta, cemilan ini dapat dengan mudah didapat melalui e-commerce dengan klik Link ini https://tanjungsari-purwakarta.desa.id/belanja. Dengan cita rasa autentik dan dukungan yang diberikan, tidak ada alasan untuk melewatkan kesempatan ini. Segera nikmati sale pisang dan keripik pisang terbaik di Purwakarta! -BKP104  

KEPALA DESA TANJUNGSARI MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT SEKITAR MELALUI INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU

Seperti yang kita tau, bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan nilai industri pengolahan kayu yang cukup tinggi. Termasuk di dalamnya tercipta Usaha Micro, Kecil, dan Menengah atau sering disebut UMKM di bidang tersebut. Sektor UMKM juga menjadi salah satu penopang perekonomian Indonesia. Saat ini jumlah UMKM di Indonesia sangat banyak dan tersebar di berbagai wilayah baik di pedesaan maupun di perkotaan. UMKM ini banyak diminati oleh masyarakat indonesia salah satunya adalah karena tidak menuntut tingkat pendidikan yang tinggi untuk menjalankan UMKM ini. Sehingga, pada pelaksanaannya, UMKM ini banyak menjaring masyarakat-masyarakat dengan status ekonomi menengah kebawah dan tingkat pendidikan yang rendah. UMKM juga menjadi salah satu alternatif yang digunakan sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah yang kurang memiliki sklill. Sekitar 10 tahun sudah industri pengolahan kayu milik Bapak Rusmana, Kepala Desa Tanjungsari Kecamatan Pondoksalam ini berdiri. Hadirnya usaha pengolahan kayu di Desa Tanjungsari ini sangat amat membantu perekonomian Masyarakat sekitar. Bapak Rusmana selaku pemilik usaha tersebut memberdayakan Masyarakat desanya untuk bekerja di industri miliknya itu, beliau memberikan kesempatan kerja kepada masyarakatnya sendiri untuk membangun perekonomian di Desa Tanjungsari. Melalui UMKM seperti inillah perekonomian warga desa dapat terbantu serta mengurangi angka pengangguran di Desa Tanjungsari.  Industri pengolahan kayu ini memproduksi kayu untuk bahan pembuatan mebel sekaligus diolah sendiri menjadi hasil mebel untuk dipasarkan. Untuk jenis kayu yang diolah meliputi : jenjing, mahoni, jalitri, mindi, samoso, panesa. Kayu-kayu yang akan diolah pun didapat dari kebun lokal. Produk kayu yang dihasilkan sudah dipasarkan ke beberapa mebel di Kecamatan Pondoksalam dan di beberapa Kecamatan sekitar Pondiksalam. Industri pengolahan kayu ini juga menghasilkan barang mebel seperti kursi, meja, lemari, dll. Seluruh proses produksi hingga distribusi produk dilaksanakan oleh para pekerja yang berasal dari masyarakat sekitar setiap harinya. Kualitas produk kayu yang dihasilkan pun tidak perlu diragukan lagi, karna dikerjakan dengan penuh ketelitian, sehingga hasilnya pun terjamin. -BKP104  

YUK, KITA SANTAP SIMPING, CAMILAN KHAS PURWAKARTA!

Sumber Gambar: Penulis Apa yang terlintas di benak kita saat mendengar panganan yang bentuknya bundar, pipih, dan tipis? Gulali? Bukan! Mungkin terdengar asing bagi mereka yang berada di luar Purwakarta, so here we introduce: SIMPING, camilan dan oleh oleh khas Purwakarta, Jawa Barat. Simping merupakan camilan kue kering dengan tekstur yang gurih dan renyah yang terbuat dari tepung terigu, tepung tapioka, bumbu penyedap, serta aneka rasa dari rempah dan buah buahan. Adapun proses pembuatan simping dapat dikatakan cukup mudah, dan bahan yang digunakan juga mudah diperoleh. Adonan dari campuran bahan yang sudah jadi dimasukkan ke dalam cetakan berbentuk bulat tipis dan dimatangkan dengan cara dipanggang menggunakan alat khusus. Mirip dengan salah satu kata khas Sunda, yaitu sumping dari kata Wilujeng Sumping yang artinya selamat datang, camilan Simping ini dahulunya memang berasal dari kata sumping itu sendiri dikarenakan dijadikan panganan yang disajikan pada tamu, bahkan merupakan kesukaan para raja dan bangsawan. Namun, seiring berjalannya waktu pelafalannya berubah menjadi Simping. Semula, Simping berawal dari wilayah Kaum yang letaknya tidak jauh dari kantor Bupati Purwakarta, tempat produksi simping sekarang terdapat pula di daerah Pasawahan, Wanayasa, hingga Pondoksalam, khususnya Desa Tanjungsari. Di Desa Tanjungsari, Simping dikelola dan dikembangkan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) yang dinaungi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta dengan Ibu Sri Sulatri sebagai ketuanya. KWT yang telah terbentuk sejak 2017 tersebut terdiri dari tujuh orang warga desa yang sebelumnya telah mengikuti program pemberdayaan masyarakat desa kala itu, namun sayang hingga tahun 2023 ini, hanya tersisa tiga orang. Adapun varian rasa Simping yang dibuat oleh KWT Desa Tanjungsari terdiri dari lima rasa, yaitu, original, kencur, keju, ketan, dan pedas. Per bungkusnya dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau yaitu dengan harga Rp 12.000 saja. Dalam menjajakan produknya, KWT Desa Tanjungsari seringkali berpartisipasi dalam bazaar-bazaar produk lokal yang diadakan oleh Pemkab Purwakarta. usaha simping semakin sulit untuk dipertahankan. Itu terjadi karena mahalnya harga bahan baku. Maka dari itu, usaha pemasaran tak hanya bergantung pada agenda secara tatap muka, kini produk-produk KWT Desa Tanjungsari pun dapat dibeli secara daring melalui website yang juga dikembangkan oleh Pemkab Purwakarta guna mendukung pelaku UMKM setempat, yaitu webdesaku. Adapun caranya yaitu dengan mengakses tautan https://tanjungsari-purwakarta.desa.id/belanja dan Simping pun tak lama dapat kita terima di rumah! Yuk, kita santap dan pertahankan panganan khas Purwakarta~ -bkp104 Sumber: Fanasafa, Irfan. (2022). Simping Kaum Purwakarta, Camilan Para Raja. Diakses pada 7 September 2023 dari https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-purwakarta/baca-artikel/15166/Simping-Kaum-Purwakarta-Camilan-Para-Raja.html Pemkab Purwakarta. (2018). Diakses pada 7 September 2023 dari https://purwakartakab.go.id/read/130

KEDATANGAN PRAJA IPDN MENDAPATKAN SAMBUTAN HANGAT DARI WARGA DAN PERANGKAT DESA TANJUNGSARI

Tanjungsari merupakan sebuah desa yang terletak di kabupaten purwakarta, Selasa 5 september 2023 sekelompok Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tiba di desa ini. Kehadiran mereka bukan hanya sebuah kunjungan biasa, tetapi juga merupakan sebuah ajang pengabdian yang diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi desa Tanjung sari Maupun Praja IPDN itu sendiri. Praja IPDN ini datang dengan maksud untuk belajar dan berbagi pengalaman dengan warga desa serta menjalankan program pemerintah kabupaten purwakarta dalam pengoptimalisasian Webdesaku.Setelah bertemu dengan perangkat desa, para praja IPDN langsung terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya yang telah direncanakan dalam rangka pengoptimalisasian Webdesaku. Semua ini merupakan bentuk dedikasi mereka untuk memahami dan mendukung perkembangan desa Tanjungsari. Praja IPDN ini juga telah mengadakan pertemuan komunitas yang membahas berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi oleh desa Tanjungsari. Dalam diskusi yang penuh semangat ini, mereka mendengarkan aspirasi dan pemikiran warga dengan penuh perhatian. Hal ini menciptakan kesan bahwa kunjungan mereka bukan sekadar formalitas, melainkan kesempatan nyata untuk berkontribusi pada pembangunan desa. Melalui kunjungan ini, bukan hanya warga Tanjungsari yang mendapatkan manfaat, tetapi juga praja IPDN yang telah belajar banyak tentang kehidupan dan budaya di pedesaan, sehingga mereka dapat menjadi pemimpin yang lebih baik dan peduli di masa depan. Desa Tanjungsari dan IPDN telah memulai sebuah kemitraan yang menjanjikan, yang akan membawa dampak positif bagi kedua belah pihak dalam perjalanan yang akan datang.   -bkp104