Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desaku Purwakarta
Rp. 0
Keranjang masih kosong.

Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Mengungkap Rahasia Dodol yang Lezat: Proses Pembuatan UMKM Dodol di Desa Tanjung Sari

Mengungkap Rahasia Dodol yang Lezat: Proses Pembuatan UMKM Dodol di Desa Tanjung Sari

Rumah Produksi Coklit Sayogi yang berletak di Desa Tanjung Sari, yang terletak di Purwakarta, dikenal sebagai salah satu produsen dodol terbaik di wilayah ini. Dodol, makanan manis tradisional Indonesia, telah menjadi produk unggulan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di desa ini. Mari kita masuki dunia rahasia pembuatan dodol yang lezat ini di desa yang indah ini.

Proses pembuatan dodol di Rumah Produksi Coklit Sayogi dimulai dengan pemilihan bahan baku yang berkualitas tinggi. Bahan utama untuk dodol adalah ketan, gula kelapa, dan santan kelapa. Petani di desa ini menghasilkan ketan berkualitas tinggi, yang menjadi salah satu kunci kelezatan dodol.

Langkah pertama adalah memasak ketan dalam santan kelapa dan gula kelapa. Proses ini memakan waktu dan perhatian yang besar karena ketan harus dimasak hingga benar-benar lembut dan gula kelapa harus larut sempurna. Ini adalah bagian penting untuk mendapatkan tekstur yang sempurna dan cita rasa manis yang khas.

Setelah ketan matang, campuran itu dipindahkan ke wajan besar yang biasanya terbuat dari tembaga. Di sini, proses pemanasan dan pengadukan terus-menerus dimulai. Pengadukan yang cermat adalah kunci untuk mencegah campuran lengket dan membakar. Selama beberapa jam, campuran ketan, gula kelapa, dan santan kelapa diaduk secara konstan.

Kemudian, dodol yang sudah matang dipindahkan ke cetakan yang telah diolesi minyak kelapa agar tidak lengket. Setelah dingin, dodol dipotong menjadi potongan-potongan kecil untuk kemudian di jemur. proses penjemuran memakan waktu selama 3 hari jika cuaca terik. setelah mengering dodol siap di potong dan dikemas.

UMKM dodol di desa ini telah berkembang pesat, dan produk mereka bukan hanya dijual di pasar lokal tetapi juga dijual secara online. Hal ini telah membuka peluang baru bagi para produsen dodol untuk mencapai pasar yang lebih luas.

Salah satu produsen UMKM dodol, pak Yogi, mengungkapkan, "Kami bangga bisa melestarikan tradisi pembuatan dodol sambil menghadirkan inovasi dalam rasa. Ini adalah warisan yang kami lestarikan dengan bangga."

Pembuatan dodol di Desa Tanjung Sari adalah contoh yang menginspirasi tentang bagaimana UMKM lokal dapat memanfaatkan kekayaan alam dan tradisi lokal untuk menciptakan produk yang berkualitas tinggi dan menguntungkan. Produk dodol buatan desa ini telah menjadi simbol kelezatan dan kreativitas UMKM Indonesia.

BKP-104

Tinggalkan Komentar

Email anda tidak akan ditampilkan. Harap isi semua yang bertanda *